Rahasia Donat - Cara Membuat Laporan Sistematikal
|
Selasa, 25 Februari 2014
Hello guys! I'm sorry I haven't posted anything until now. Maklum, sekarang makin sibuk dengan adanya ujian di sekolah.. *curcol
By the way, kali ini aku akan memberi satu informasi penting. It's about how to make a good and systematical report. Kalau kita mau menulis laporan, supaya enak dibaca dan dipelajari tentunya harus rapi dan tersusun sistematis. Nah, bagaimana sih susunan laporan yang benar? Here is an example of systematical report, check it out!
A.
Judul
Percobaan
Pembuatan
Donat dengan Sistem Koloid
B.
Tujuan
Percobaan
·
Untuk memenuhi
kegiatan ujian praktik kimia
·
Untuk mengetahui
reaksi kimia pada pembuatan donat dengan sistem koloid
C.
Pelaksanaan Pembuatan
Hari : Minggu ,23 Februari 2014
Waktu : 08.00
WIB
Tempat
: Jl. Sariasih No.81 Bandung
D.
Alat dan Bahan
Alat
:
1.
Baskom
2.
Mangkuk
3.
Pisau
4.
Panci
5.
Sendok
6.
Penggerus
Bahan
:
1.
500 gr tepung terigu
2.
200 gr kentang
3.
100 gr gula
pasir
4.
100 ml air
dingin
5.
75 gr mentega
6.
50 gr susu bubuk
7.
11 gr ragi
instant (1 sachet )
8.
4 butir kuning
telur
9.
½ sendok teh
garam
E.
Landasan Teori
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya
terletak antara larutan dan campuran dan
campuran kasar. Meskipun secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi
koloid digolongkan kedalam campuran heterogen. Campuran koloid pada umumnnya
bersifat stabil dan tidak dapat disaring. Sistem koloid terdiri atas
terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang
didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk
mendispersikan disebut medium pendispersi.
·
Koloid pada
donat
Syarat utama pembuatan donat adalah
serasi pencampuran oleh pengadaan gas, kedua oleh koagulan dari suatu material
pemanasan dalam oven sehingga gas tertahan dan struktur material distabilisasi.
Pada prinsipnya pembuatan donat terdiri dari tahap – tahap yaitu:
1. Pencampuran adonan (dough)
2. Fermentasi adonan
3. Penggorengan
1. Pencampuran adonan (dough)
2. Fermentasi adonan
3. Penggorengan
Tujuan dari pencampuran
adalah untuk membuat adonan yang sempurna agar adonan mengembang dan mempunyai
tesktur yang lembut, pori – pori kecil dan tidak bantat. Pada proses
pencampuran adonan terjadi perubahan sebagian dari pati berubah menjadi gula.
Selanjutnya pada proses fermentasi terjadi perubahan senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana.
Donat yang memiliki
bentuk yang padat dan mempunya pori-pori kecil ternyata merupakan salah satu jenis
koloid yaitu buih padat. Buih padat
adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan dengan medium pendispersi
zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga
(surfaktan). Proses peragian pada donat yang yang melepas gas karbondioksida
terlibat dalam proses pembuatan donat. Zat pembuih protein gluten dari tepung
kemudian akan membentuk lapisan tipis mengelilingi gelembung-gelembung
karbondioksida untuk membentuk buih padat.
Proofing akan terjadi pada proses ini
yaitu tingkat dimana gas CO2 yang dihasilkan dalam adonan berada pada tingkat
terakhir dan member volume pada donat. Organisme yang memegang peranan penting
dalam proses fermentasi makanan mulai dari khamir, kapang, sampai bakteri
saccharomyces cereviciae. Jenis fermentasi yang disebabkan oleh mikroba
tertentu sangat berbeda dengan jenis mikroba lainnya dimana di satu jenis
kadang kadang mendahului jenis lainnya. Di dalam pengawetan pangan terdapat 3
jenis fermentasi yaitu :
1. Fermentasi Alkohol
2. Fermentasi asam laktat
3. Fermentasi Asam Asetat
1. Fermentasi Alkohol
2. Fermentasi asam laktat
3. Fermentasi Asam Asetat
Fermentasi asam asetat
dan alkohol mempergunakan gula sebagai substratnya, sebaliknya pada fermentasi
asam laktat menggunakan garam sebagai substratnya.
Pada prinsipnya donat
dapat dibuat dari jenis tepung dan kentang.Namun dalam proses pembuatannya
terigu merupakan bahan baku yang paling ideal untuk pembuatan donat. Donat
umumnya dibuat dari tepung terigu, karena tepung terigu mampu menyerap air
dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, memiliki
elastisitas yang baik untuk menghasilkan donat dengan tekstur lembut, volume
besar, dan mengandung 12-13 protein.
F.
Cara Kerja
· Campurkan tepung
terigu,gula, susu bubuk dan ragi instan ,kemudian aduk hingga rata
· Setelah itu
masukan kentang halus, kuning telur dan air dingin, aduk lagi hingga rata.
· Selanjutnya bagi
adonan menjadi masing-masing 50 gram, bulatkan. Diamkan selama 20 menit. hingga
mengembang .kemudian lubangi tengahnya hingga berbentuk cincin.
· Diamkan
sebentar, sambil menunggu donat mengembang. Panaskan minyak.
· Jika sudah panas,
masukkan donat dan goreng hingga berwarna kuning keemasan, angkat dan tiriskan.
· Taburi donat
dengan gula halus atau hiasi dengan topping.
·
Donat kentang
siap untuk dihidangkan.
G.
Data Hasil Pengamatan
Pada pencampuran bahan
terjadi proses kimiawi. Air berfungsi utama untuk pembasahan, bekerja bersama
protein untuk membentuk gluten, bersama starch untuk membentuk gelatinisasi,
air juga untuk melarutkan gula, garam, dahn bahan lainnya. Kurang atau lebihnya
air akan berpengaruh terhadap keras atau lunaknya sebuah adonan. Kebanyakan air
akan memperlambat fermentasi tetapi jika kekurangan air akan mempercepat fermentasi
dan adonan akan menjadi lengket.
Kemudian ragi berfungsi
sebagai pengembang, sangat penting untuk fermentasi dan menghasilkan alkohol,
panas dan citarasa. Asam laktat dan asam asetat yang dihasilkan selama
fermentasi akan membuat adonan menjadi lebih lentur. Fermentasi juga
menghasilkan ciri khas aroma pada adonan. Lalu garam berfungsi sebagai pecita
rasa adonan, garam juga berfungsi sebagai pengendali fermentasi.
Kemudian gula berfungsi
sebagai makanan ragi, sisa dari gula akan berperan sebagai warna kulit donat,
citarasa donat, dan kelembutan donat serta dapat meningkatkan umur simpan
donat. Mentega berfungsi sebagai pelumas adonan, penggunaan lemak secara normal
akan meningkatkan volume adonan, juga berperan sebagai peningkatan keempukan
donat yang akan membuat pori-pori donat menjadi halus. Protein gliadin dan glutenin
(dalam tepung terigu) bila ditambah air akan membentuk gluten, saat air
ditambahkan glutenin mengembang dan menyerap gliadin, mesonin dan sebagian
protein larut air, sedangkan fungsi gluten itu sendiri adalah untuk menahan
gas.
Saat pengembangan
adonan, udara (oksigen) akan masuk kedalam adonan, akibatnya akan terjadi
kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi dan juga menghasilkan gas
CO2. Gas CO2 yang terbentuk menyebabkan adonan donat mengembang dan alkohol
berkontribusi dalam membentuk aroma donat. Proses fermentasi oleh ragi juga
berhubungan dengan aktivitas enzim yang terdapat pada ragi.
H.
Diskusi Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan
yang dilakukan didapatkan bahwa donat termasuk kedalam buih padat. Dimana fase
terdispersi gas dan dengan medium pendispersi zat padat (adonan). Proses
peragian pada donat yang melepas gas CO2 terlibat dalam proses pembuatan donat.
Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). Zat
pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis
mengelilingi gelembung CO2 untuk membentuk buih padat.
I.
Kesimpulan
Jadi, donat merupakan
contoh makanan yang merupakan salah satu jenis koloid yaitu buih padat dan cara
pembuatannya adalah kondensasi.
A.
Lampiran
So, strangers visitors, that is an
example of systematic report. Hopefully that example can help you to prepare a
report. Semoga bermanfaat yaa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar